(Artikel dikutip dari :Alkhoirot.net, Update 8 Maret 2012):
Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag/Depag), Prof. Dr. Nur Syam memastikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk MI MTS (Madrasah Ibtidaiyah Tsanawiyah) akan cair minggu depan (sekitar 12 Maret 2012).
"Hari ini anggaran-anggaran yang dibintangi (oleh Komisi VIII DPR - red), sudah selesai. Kemenkeu sudah meng-acc pengucuran dana BOS, infratruktur penunjang sudah siap.” ungkap Nur Syam usai rapat koordinasi di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (6/3) seperti dikutip berbagai media.
Sempat tersebar rumor bahwa tanda bintang ini muncul akibat pertentangan politik antara komisi VIII DPR dengan Kemenag.
2 Maret 2012 - Pengurus lembaga pendidikan dasar dan menengah yang berada di bawah Kemenag sedang ketar-ketir. Pasalnya, dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) yang semestinya cair pada Februari 2012 sampai 1 Maret 2012 belum juga keluar. Padahal lembaga setingkat SD dan SMP yaitu MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan MTS (Madrasah Tsanawiyah) sangat menggantungkan biaya operasional sekolah seperti gaji guru dan biaya operasional lain pada dana BOS. Sementara, dana BOS untuk SD dan SMP sudah cair pada bulan Februari 2012.
Yang menjadi masalah dari keterlambatan ini adalah proses penyaluran dana dari kemenag pusat yang sampai saat ini belum mendapat "kiriman" dari kemenkeu (Kementerian Keuangan).
Saat ini anggarannya masih ditandai bintang, artinya belum bisa dicairkan. menunggu dari pemerintah pusat.
Besaran dana BOS Rp 580 ribu per siswa untuk tingkat MI per tahun, dan Rp 710 ribu per siswa untuk tingkat MTs per tahun. Besaran dana BOS itu dibagi empat tahapan penyaluran per triwulan. Triwulan I sebesar Rp 145 ribu per siswa untuk MI dan Rp 177.500 per siswa untuk MTs
Apabila dana BOS untuk SD dan MTS belum juga cair sampai akhir bulan Maret, maka opeasional sekolah seluruh Indonesia di kedua lembaga tersebut akan sangat terganggu. Oleh karena itu, banyak penyelenggara MI dan MTs mulai mempertanyakan kenapa dana BOS belum juga cair untuk triwulan I tahun 2012 ini.
Seperti diberitakan harian Pikiran Rakyat (21/02/2012), Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kab. Bandung mempertanyakan belum cairnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) MI dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Padahal, SD dan SMP di bawah lingkungan Dinas Pendidikan sejak pertengahan Januari lalu sudah bisa menggunakan BOS.
Mengapa resah? Karena, "Mi-MI swasta mengandalkan sebagian besar bahkan 100 persen dari dana BOS," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala (MK2) MI Kab. Bandung, H. Seproni Hidayat pada harian Pikiran Rakyat.
Para penyelenggara sekolah MI MTS di Garut juga resah. Seperti diberitakan tugasmedia.com, akibat adanya keterlambatan pencairan dana BOS tersebut, pembayaran honor kepada guru tidak tetap dan sukwan, terpaksa berhutang kepada pihak ketiga.
Suara keresahan dari Kabupaten Bandung dan Garut tersebut seakan mewakili kekuatiran para penyelenggara MI MTS swasta di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
Dana BOS 2012 di Kemenag untuk tingkat MI mencapai Rp 1,8 triliun untuk sekitar 3,1 juta siswa. Sedangkan untuk jenjang MTs, dana BOS mencapai Rp 1,9 triliun untuk 2,7 juta siswa.